Rabu, 13 Juni 2012

Dirjen PAUDNI: Revitalisasi PKBM Perlu Dilakukan


JAKARTA, suaramerdeka.com - Keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dinilai cukup memberikan kontribusi terhadap perluasan akses wajib belajar (Wajar), melalui pendidikan nonformal (kesetaraan). Seiring tercapainya program Wajar sembilan tahun, maka peran PKBM perlu direvitalisasi.
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ella Yulaelawati menyatakan, revitalisasi PKBM perlu dilakukan melalui berbagai upaya peningkatan mutu, kemandirian, dan keberlangsungan. Tujuannya, agar mampu melakukan analisis kebutuhan dan potensi yang berkembang di masyarakat, serta mampu menggerakkan sumber daya yang ada.
"Karena, keberhasilan PKBM terletak pada kemampuan PKBM itu dalam memberikan dampak kolektif pada kumpulan individu dan masyarakat sekitar," Ujarnya, di Jakarta, Minggu (15/4).
Dampak yang dimaksud dapat berupa penyadaran dan komitmen pengentasan ketunaaksaraan dan pengentasan kemiskinan. "Keberhasilan PKBM juga harus ditunjukkan dari tumbuhnya komunitas-komunitas kecil yang sadar serta dapat meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga dan peningkatan kualitas kehidupan bermasyarakat," katanya.
Untuk itu, pihaknya memandang perlu revitalisasi PKBM melalui beberapa hal, di antaranya, peningkatan mutu kelembagaan termasuk manajemen dan alokasi dana untuk membuat outlet PKBM, untuk dapat memasarkan produk-produk hasil PKBM. Selain itu, diperlukan pengembangan PKBM Tematik yang menguatkan potensi lokal.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI), Lydia Freyani Hawadi mengatakan, revitalisasi PKBM sangat penting untuk dilakukan saat ini. Menurutnya, PKBM memiliki peran penting dalam perluasan akses pendidikan pada komunitas masyarakat terpencil dan marjinal. Sehingga, lanjutnya, masyarakat di kawasan tersebut tidak mengalami ketertinggalan dari daerah lainnya.
( Satrio Wicaksono / CN31 / JBSM
 
sumber: www.suaramerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar