Minggu, 27 Mei 2012

Akankah Pendidikan luar Sekolah menjadi Anak Tiri Pemerintah



Tangisan Anak Tiri 300x214  Akankan Pendidikan luar Sekolah menjadi Anak Tiri Pemerintah Akankan Pendidikan luar Sekolah menjadi Anak Tiri Pemerintah Ketika mendengar kata pendidikan luar sekolah (PLS), saya langsung teringat dengan seorang teman sepermainan saya yang mengambil jurusan ini di sebuah perguruan tinggi negeri di Malang. Di kampus yang sama sementara saya mengambil jurusan sastra. Selama setahun saya tidak pernah tahu kalau teman saya ini mengambil jurusan Pendidikan Luar Sekolah, begitu juga saya tidak tahu kalau di kampus saya ada jurusan yang seperti ini.

Sabtu, 26 Mei 2012

Belajar dari Filosofi Semut

"Belajar dari alam binatang, membuat kita takjub akan Ciptaan Tuhan."
 
Ada seorang profesor dari Inggris melakukan penelitian tentang kebiasaan seekor semut. Hari pertama, dia meletakkan segenggam nasi yang jaraknya tak terlampau jauh dari sebuah sarang semut. Setelah menunggu tak lebih dari lima menit secara tidak diduga datang serombongan semut mendekati nasi tersebut. Dan kemudian mereka mengangkat sebutir nasi secara satu persatu sampai nasi itu habis. Melihat peristiwa tersebut Profesor tersebut berdecak kagum dan sambil menuliskan hasil pengamatannya tadi.

Strategi Sukses Menjadi Wirausaha Muda (10 Ide wirausaha Untuk Mahasiswa)

Written by Heri Kuswara   

“9 dari 10 pintu rizki ummatku  ada diperdagangan” (Sabda Rasululloh Muhammad SAW)
Mulailah dengan mengerjakan apa yang perlu ; lalu kerjakanlah apa yang mungkin ; maka tiba-tiba anda mengerjakan yang mustahi ; (St. Francis dari assisi)
“Seorang Pengusaha yang paling sukses adalah dia yang berpegang pada hal-hal lama selama hal itu masih baik dan merebut hal hal baru begitu terbukti hal itu lebih baik” (Robert P Vanderpoel)

Mahasiswa sukses adalah mahasiswa yang selalu mempunyai dan menemukan ide/gagasan untuk pengembangan karirnya. Terlebih-lebih jika mahasiswa tersebut mempersiapkan diri untuk menjadi seorang entrepreneur sukses, maka kreatifitas dan inovasi adalah kata kuncinya. Beberapa ide wirausaha dibawah ini yang mungkin sederhana namun ”membumi” dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memulai menjadi seorang Entrepreneur Sukses.

Cara Dasar Membuat Game

Penulisan ini ditujukan bagi anda yang memiliki keinginan untuk membuat game, namun tidak tahu harus memulai dari mana.
Dalam tulisan berikut ini anda hanya akan diajarkan dasar-dasar dari proses pembuatan video game, saya tidak akan menjelaskan secara spesifik tentang bagaimana cara menggunakan program, karena anda dapat membaca “help” sendiri.
Dengan dibuatnya penulisan ini, diharapkan munculnya bibit-bibit muda pengembang game Indonesia yang dapat bersaing dalam percaturan game dunia ( tentunya anda harus belajar dari awal dahulu ).
Dilarang memperjual-belikan tulisan ini,atau mengubah isi tulisan ini tanpa seizin penulis, tetapi tidak ada larangan untuk menyebarluaskan tulisan ini,dengan syarat anda mengutip imagamenation.com sebagai sumber.
PENGETAHUAN DASAR TENTANG MEMBUAT VIDEO GAME

Tips dan Trik Meredakan Emosi

Ketika emosi dan amarah memuncak maka segala sifat buruk yang ada dalam diri kita akan sulit dikendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang berganti dengan segala sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda, binatang, orang lain, dll di sekitarnya.
Banyak orang bilang kalau menyimpan emosi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat pecah sewaktu-waktu dan bisa melakukan hal-hal yang lebih parah dari orang yang rutin emosian. Oleh sebab itu sebaiknya bila ada rasa marah atau emosi sebaiknya segera dihilangkan atau disalurkan pada hal-hal yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan manusia lain.
Beberapa ciri-ciri orang yang tidak mampu mengandalikan emosinya :
1. Berkata keras dan kasar pada orang lain.
2. Marah dengan merusak atau melempar barang-barang di sekitarnya.
3. Ringan tangan pada orang lain di sekitarnya.
4. Melakukan tindak kriminal / tindak kejahatan.
5. Melarikan diri dengan narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, dsb.
6. Menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam.
7. Dendam dan merencanakan rencana jahat pada orang lain. dsb...
A. Beberapa Cara Untuk Meredam Emosi / Amarah Diri Sendiri by organisasi.org :
1. Rasakan Yang Orang Lain Rasakan
Cobalah bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Nah, sekarang tukar posisi di mana anda menjadi korban yang dimarahi. Bagaimana kira-kira rasanya dimarahi. Kalau kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah membabi buta tentu jelas anda akan cengar-cengir sendiri.
2. Tenangkan Hati Di Tempat Yang Nyaman
Jika sedang marah alihkan perhatian anda pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi anda. Jika emosi agak memuncak mingkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat dibutuhkan.
3. Mencari Kesibukan Yang Disukai
Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak kita butuh sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Contoh seperti mendengarkan musik, main ps2 winning eleven, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, chating, chayang-chayangan dengan kekasih pujaan hati, menulis artikel, nonton film box office, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, make narkoba, dan lain sebagainya.
4. Curahan Hati / Curhat Pada Orang Lain Yang Bisa Dipercaya
Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, pacar / kekasih, isteri, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya.
5. Mencari Penyebab Dan Mencari Solusi
Ketika pikiran anda mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar masalah yang anda hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi masalah tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.
6. Ingin Menjadi Orang Baik
Orang baik yang sering anda lihat di layar televisi biasanya adalah orang yang kalau marah tetap tenang, langsung ke pokok permsalahan, tidak bermaksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Pasti anda ingin dipandang orang sebagai orang yang baik. Kalau ingin jadi penjahat, ya terserah anda.
7. Cuek Dan Melupakan Masalah Yang Ada
Ketika rasa marah menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa bodoh dengan kemarahan anda. Ubah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata : ya ampun.... sama yang kayak begini aja kok bisa marah, nggak penting banget sich...
8. Berpikir Rasional Sebelum Bertindak
Sebelum marah kepada orang lain cobalah anda memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut anda layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena diliatin sama orang lain jadi marah dan langsung menegur dengan kasar mengajak ribut / berantem. Masalah sepele jangan dibesar-besarkan dan masalah yang besar jangan disepelekan.
9. Diversifikasi Tujuan, Cita-Cita Dan Impian Hidup
Semakin banyak cita-cita dan impian hidup anda maka semakin banyak hal yang perlu anda raih dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup anda setinggi mungkin namun dapat dicapai apabila dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hal tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena anda terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan anda. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu anda yang berharga.
10. Kendalikan Emosi Dan Jangan Mau Diperbudak Amarah
Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan cuek terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup anda adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar anda dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya.
B. Cara Untuk Meredam Emosi / Amarah Orang Lain by organisasi.org :
Untuk meredam amarah orang lain sebaiknya kita tidak ikut emosi ketika menghadapi orang yang sedang dilanda amarah agar masalah tidak menjadi semakin rumit. Cukup dengarkan apa yang ingin ia sampaikan dan jangan banyak merespon. Tenang dan jangan banyak hiraukan dan dimasukkan dalam hati apa pun yang orang marah katakan. Cukup ambil intinya dan buang sisanya agar kita tidak ikut emosi atau menambah beban pikiran kita.
Jika marahnya karena sesuatu yang kita perbuat maka kalau bukan kesalahan kita jelaskanlah dengan baik, tapi kalau karena kesalahan kita minta maaf saja dan selesaikanlah dengan baik penuh ketenangan batin dan kesabaran dalam mengatasi semua kemarahannya. Lawan api dengan air, jangan lawan api dengan api. Semoga berhasil menjinakkan emosi rasa marah anda.

Permainan Tradisional Bermanfaat Bagi Anak



 
JAKARTA - Presiden Children International Summer Village (CISV) Indonesia, Dharmesti Shindunatha mengatakan berbagai permainan tradisional yang ada di berbagai daerah patut untuk tetap kita jaga. Menurutnya, permainan tradisional memiliki nilai-nilai pendidikan dan kearifan lokal yang berakar.

Menurut Dharmesti, kalau sebuah permainan daerah betul-betul dikuasai sesuai dengan jenis dan batas usia, akan berdampak positif terhadap pertumbuhan anak. Selain itu, permainannya  juga tidak kalah seru dibanding berbagai mainan yang disuguhkan oleh gadget.

"Permainan tradisional yang lahir dan hidup di suatu tempat patut untuk tetap kita lestarikan karena permainan itu memiliki nilai-nilai pendidikan sesuai usia dan kearifan lokal," kata Dharmesti Shindunatha, kepada JPNN di Jakarta, Senin (7/5).

Karena itu, dalam acara Mosaic tahun ini CISV mengangkat tema “lets go Out and play” guna menggali, memelihara dan menyemarakan kembali berbagai permainan tradisional dan mensejajarkannya dengan sajian mainan di gadget. Sekitar 190 peserta terlihat antusias mengikuti dan menikmati permainan yang disuguhkan.

"Lets go Out and play tahun 2012 ini dilakukan dengan bekerjasama dengan sekolah-sekolah yang ada di pusat-pusat kota dan salah satunya telah kita selenggarakan di Sekolah Kanisius, Menteng Jakarta Pusat. Faktanya, ratusan anak-anak dan remaja sangat antusias belajar dan memainkan aneka jenis permainan tradisional," ujar Dharmesti.

Di tempat yang sama, pakar permainan tradisional dari Bandung, Zaini Alif mengatakan, banyak pesan dalam permainan tradisional yang bermanfaat bagi anak dan remaja. Permainan tradisional memberikan pembelajaran kepada anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan, menghormati sesama, hingga cinta kepada Tuhan. "Contohnya adalah permainan Sunda seperti jajangkungan, hatong, celempung, dan kolecer," kata Zaini Alif.

Lebih lanjut Zaini Alif mengungkapkan bahwa sejumlah permainan tradisional yang berdampak positif terhadap pertumbuhan anak-anak dan remaja antara lain gasing dan kelombatok untuk membangun keseimbangan, gatrik, papancakan dan bedil jepret untuk melatih fokus anak, sorodot Gaplok untuk keseimbangan kaki dan ketepatan, babalonan sarung (mengenalkan batik dan udara). (fas/jpnn)
 
sumber: http://www.jpnn.com/read/2012/05/07/126681/Permainan-Tradisional-Bermanfaat-Bagi-Anak-

Kamis, 17 Mei 2012

Kisah Hamzah Izzulhaq, Entrepreneur Sukses Berusia 18 Tahun

Entrepreneur berusia 18 tahun ini tidak ingat secara pasti kapan pertama kali dirinya mulai berdagang. Namun satu hal yang pasti adalah bibit-bibit kemandiriannya telah terbentuk sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Mulai dari menjual kelereng, gambaran, petasan hingga menjual koran, menjadi tukang parkir serta ojek payung, Hamzah Izzulhaq, demikian nama entrepreneur muda ini memoles jiwa entrepreneurship-nya. Bertujuan menambah uang saku, ia melakoni semua itu di sela-sela waktu luang saat kelas 5 SD.

CIMG0180_800x600Hamzah, begitu dia sering disapa, terlahir dari keluarga menengah sederhana. Sang ayah berprofesi sebagai dosen sementara ibunda adalah guru SMP. Secara ekonomi, Hamzah tak kekurangan. Ia senantiasa menerima uang saku dari orangtuanya. Namun terdorong oleh rasa ingin Mandiri dan memiliki uang saku yang lebih banyak, Hamzah rela menghabiskan waktu senggangnya untuk mencari penghasilan bersama dengan teman-temannya yang secara ekonomi masuk dalam kategori kurang mampu.

Hamzah mulai menekuni bisnisnya secara serius ketika beranjak remaja dan duduk di bangku kelas 1 SMA. Ia berjualan pulsa dan buku sekolah setiap pergantian semester. Pemuda kelahiran Jakarta, 26 April 1993 ini melobi sang paman yang kebetulan bekerja di sebuah toko buku besar untuk menjadi distributor dengan diskon sebesar 30% per buku. “Buku itu lalu saya jual ke teman-teman dan kakak kelas. Saya beri diskon untuk mereka 10%, sehingga saya mendapat 20% dari setiap buku yang berhasil terjual. Alhamdulillah, saya mengantongi nett profit pada saat itu mencapai Rp950 ribu/semester,” aku Hamzah kepada CiputraEntrepreneurship.com.

Uang jerih payah dari hasil penjualan pulsa dan keuntungan buku kemudian ditabungnya. Sebagian dipakai untuk membuka konter pulsa dimana bagian operasional diserahkan kepada teman SMP-nya sementara Hamzah hanya menaruh modal saja. Sayangnya, bisnis itu tak berjalan lancar. Omzet yang didapat sering kali dipakai tanpa sepengetahuan dan seizin Hamzah. Voucher pulsapun juga sering dikonsumsi secara pribadi. Dengan kerugian yang diteriman, Hamzah akhirnya memutuskan untuk menutup usaha yang hanya berjalan selama kurang lebih 3 bulan itu. “Sampai sekarang etalase untuk menjual pulsa masih tersimpan di gudang rumah,” kenang Hamzah sambil tertawa.

Dengan menyimpan rasa kecewa, Hamzah berusaha bangkit. “Saya sangat suka membaca buku-buku pengembangan diri dan bisnis. Terutama buku “Ciputra Way” dan “Quantum Leap”. Sehingga itu yang membuat saya bangkit ketika rugi berbisnis,” jelasnya. Bermodal sisa tabungan di bank, Hamzah mulai berjualan pulsa kembali. Beberapa bulan kemudian, tepatnya ketika ia kelas 2 SMA, Hamzah membeli alat mesin pin. Hal itu nekat dilakoninya karena ia melihat peluang usaha di sekolahnya yang sering mengadakan sejumlah acara seperti pentas seni, OSIS dan lainnya, yang biasanya membutuhkan pin serta stiker. Dari acara-acara di sekolah, ia menerima order yang cukup besar. Tapi lagi-lagi ia harus menerima kenyataan merugi lantaran tak menguasai teknik sehingga banyak produk orderan yang gagal cetak dan mesinnya pun rusak. “Ayah sedikit marah dengan kerugian yang saya buat itu,” lanjut Hamzah.

Dari kerugian itu, Hamzah merenung dan membaca biografi pengusaha sukses untuk menumbuhkan kembali semangatnya. Tak berapa lama, ia mulai berjualan snack di sekolah seperti roti, piza dan kue-kue. Profit yang terkumpul dari penjualan makanan ringan itu sebesar Rp5 juta. Pada pertengahan kelas 2 SMA, ia menangkap peluang bisnis lagi. Ketika sedang mengikuti seminar dan komunitas bisnis pelajar bertajuk Community of Motivator and Entrepreneur (COME), Hamzah bertemu dengan mitra bisnisnya yang menawari usaha franchise bimbingan belajar (bimbel) bernama Bintang Solusi Mandiri. “Rekan bisnis saya itu juga masih sangat muda, usianya baru 23 tahun. Tapi bimbelnya sudah 44 cabang,” terangnya.

Hamzah lalu diberi prospektus dan laporan keuangan salah satu cabang bimbel di lokasi Johar Baru, Jakarta Pusat, yang kebetulan ingin di-take over dengan harga jual sebesar Rp175 juta. Dengan hanya memegang modal Rp5 juta, pengusaha muda lulusan SMAN 21 Jakarta Timur ini melobi sang ayah untuk meminjam uang sebagai tambahan modal bisnisnya. “Saya meminjam Rp70 juta dari ayah yang seharusnya uang itu ingin dibelikan mobil. Saya lalu melobi rekan saya untuk membayar Rp75 juta dulu dan sisanya yang Rp100 juta dicicil dari keuntungan tiap semester. Alhamdulillah, permintaan saya dipenuhi,” kenang Hamzah.

Dari franchise bimbel itu, bisnis Hamzah berkembang pesat. Keuntungan demi keuntungan selalu diputarnya untuk membuat bisnisnya lebih maju lagi. Kini, Hamzah telah memiliki 3 lisensi franchise bimbel dengan jumlah siswa diatas 200 orang tiap semester. Total omzet yang diperolehnya sebesar Rp360 juta/semester dengan nett profit sekitar Rp180 juta/semester. Sukses mengelola bisnis franchise bimbelnya, Hamzah lalu melirik bisnis kerajinan SofaBed di area Tangerang.

Sejak bulan Agustus lalu, bisnis Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia. Lulusan SMA tahun 2011 ini duduk sebagai direktur utama di perusahaan miliknya yang omzetnya secara keseluruhan mencapai Rp100 juta per bulan. “Saat ini saya sedang mencicil perlahan-lahan modal yang saya pinjam 2 tahun lalu dari ayah. Alhamdulillaah, berkat motivasi dan Pak Ci saya sudah bisa ke Singapore dan Malaysia dengan hasil uang kerja keras sendiri,” ujarnya.

Menurut Hamzah, dari pengalamannya, berbisnis di usia muda memiliki sejumlah tantangan plus kendala seperti misalnya diremehkan, tidak dipercaya dan lain sebagainya. Hal itu dianggapnya wajar. “Maklum saja, sebab di Indonesia, entrepreneur muda dibawah 20 tahun masih amat langka. Kalau di Amerika usia seperti saya ini mungkin hal yang sangat biasa,” tutupnya. (*/ely)

sumber : http://ciputraentrepreneurship.com/entrepreneur/remaja/12428-kisah-hamzah-izzulhaq-entrepreneur-sukses-berusia-18-tahun.html

Selasa, 01 Mei 2012

Pendidikan Seumur Hidup dan Ranah Pendidikan

Hubungan antara manusia dan pendidikan sangat erat. Setiap orang dikenai danMURID Pendidikan Seumur Hidup dan Ranah Pendidikan terpanggil untuk melaksanakan pendidikan, aanak-anak menerima pendidikan dari orangtuanya dan bilamereka telah dewasa dan berkeluarga maka mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Pada dasarnya realisai pendidikan di Indonesia melaui beberapa jalur; pendidikan melaui jalur keluarga disebut pendidkan informal; pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik melalui jalur lembaga   pendidikan dalam sekolah (PDS) disebut pedidikan formal. Sedangkan pendidikan yang dilakukan di luar jalur keluarga dan sekolah disebutkan pendidikan luar sekolah (PLS) atau pendidikan non formal.
Pendidikan Seumur Hidup dan Ranah Pendidikan
Pendidikan sebagai semua pengalam belajar yang berlangsung lam segala lingkungan (dalam keluarga/sekolah dan atau masyarakat) dan berlangsung sepanjang hidup(PSH) yang disebut life long education, Melalui pendidikan ada ranah dalam diri manusia yang akan dikembangkan pada anak didik yaitu ranah afeksi (rasa dan karsa) atau yang lazim disebut perasaan dan kemauan. Ranah cognisi yaitu cipta otak (pikiran)dan ranah psikomotor yaitu ketrampilan.
Jika dijabarkan lebih rinci tentang pendidikan mencakup banyak hal yang bertalian dengan perkembangan manusia, mulai dari perkembangan fisik, kesehatan, ketrampilan pikiran, perasaan, kemauan, sosial sampai kepada perkembangan iman, mental, spiritual maka akan didapatkan hasil secara seimbang. Pendidikan membuat manusia lebih sempurna (berkualitas) atau lebih utuh dalam meningkatkan (membangun)hidupnya dari taraf kehidupan alamiah ke taraf ke hidupan berbudaya. Ada semboyan yang terkenal : “Makin tinggi kualitas SDM makin besar jaminan bahwa pembangunan akan berhasil”. Semakin banyak pendidikan yang diperoleh seseorang, semakin berbudaya orang itu. Budaya adalah segala hasil pikiran , kemauan dan karya manusi baik secara individual maupun kelompok yang berguna bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Semakin tinggi budaya suatu bangsa berarti semakin tinggi pendidikannya.Semakin tinggi budaya suatu bangsa berarti semakin tinggi harkat kemanusiaannya. Oleh sebab itu pendidikan diakui peranannya sebagai upaya memanusiakan manusia (humanisasi) agar perilakunya menjadi manusiawi (hominisasi).

sumber :
http://www.imadiklus.com/2010/10/pendidikan-seumur-hidup-dan-ranah-pendidikan.html

Asal Usul Pendidikan Luar Sekolah

Kegiatan pendidikan, walaupun dalam bentuknya yang paling sederhana, yang kini dikenal dengan istilah pendidikan luar sekolah, telah hadir di dunia ini sama tuan ya dengan kehadiran  manusia  yang  berinteraksi  dengan  lingkungan  di  muka  bumi  ini. Setelah  jumlah  manusia  makin    berkembang,  situasi  pendidikan  ini  muncul  dalam kehidupan  kelompok  dan  masyarakat.  Kegiatan    pendidikan  dalam  kelompok  dan masyarakat elah dilakukan oleh umat manusia jauh sebelum pendidikan sekolah lahir di dalam kehidupan masyarakat.
1.  Pengaruh Pendidikan Informal
Pada waktu permulaan kegadirannya, pendidikan luar sekolah dipengaruhi oleh pendidikan informal, yaitu kegiatan yang terutama berlangsung dalam keuarga. Di dalam kehidupan keluarga ini  terjadi interaksi antar orang tua, antara orang tua dengan anak, dan antara anak dengan anak. Pola-pola transmisi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai dan kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua terhadap  anaknya pada dalam kehidupan kelompok, misalnya keterampilan bercocok tanam atau membuat  peralatan sederhana yang biasa digunakan. Cara- cara seperti itu digunakan pula oleh kepala suku atau kepala adat terhadap warganya atau oleh ketua tani terhadap para petani.
2. Pengaruh Tradisi di Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat tradisi dan adat istiadat yang  mendorong penduduk untuk belajar,  berusaha, dan bekerjasama atas dasar nilai-nilai budaya dan moral yang dianut oleh masyarakat itu.  Seperti pesan orang tua kepada anak-cucunya: “Tuntutlah ilmu, carilah harta, jauhilah perilaku yang tidak baik . Tutur kata yang lain diantaranya: “Berpikirlah sejak kecil, belajar sejak kanak-kanak, untuk bekal di masa dewasa, teruslah berikhtiar dengan sabar dan tawakal, berhematlah, aturlah rejeki sehingga tatkala sedikit dapat mencukupi dan tatkala tidak banyak tapi bersisa.  Pesan lain adalah “Hidup harus banyak teman, untuk saling menolong dan saling menitipkan diri; budi dan akal diperoleh dari sesama insan 
Pesan yang terkandung didalam tutur kata tersebut mendorong penduduk untuk melakukan kegiatan belajar, berusaha, dan bekerjasama di dalam masyarakat. Pesan itu pun memberi makna bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian kehidupan manusia yang harus dilakukan oleh setiap warga masyarakat.
3. Pengaruh Agama
Kehadiran       agama         dalam         kehidupan       masyarakat         lebih         melandasi       lagi perkembangan  pendidikan  luar  sekolah.  Belajar  membaca  kitab  suci,  kaidah-kaidah agama,  tata    cara    sembahyang,  yang  pada  umumnya  dilakukan  di  tempat-tempat peribadatan, merupakan  kegiatan belajar mengajar yang mendasari situasi pendidikan luar sekolah. Dalam perkembangan  selanjutnya, agama memberikan motivasi kepada masyarakat bahwa belajar itu merupakan kewajiban  bagi setiap pemeluk agama, dan kegiatan belajar dilakukan di dalam dan terhadap lingkungan  kehidupannya. Sebagai ilustrasi, Agama Islam memberikan dorongan kuat agar pemeluknya senantiasa belajar. Belajar ialah kewajiban yang ditetapkan oleh Allah untuk dilakukan oleh setiap orang. Syarat utama yang perlu dimiliki oleh setiap individu untuk melakukan kegiatan belajar adalah kemampuan membaca. Oleh sebab itulah, wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, untuk disampaikan kepada manusia, adalah perintah untuk membaca. “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan  (Q.S. Al-¾Alaq, ayat 1).
Dalam makna yang lebih luas, perintah membaca ini mendorong agar manusia menelaah petunjuk Tuhan yang tercantum dalam Kitab Suci, sebagai pedoman hidup di
dunia  ini,    mengkaji    alam    dan    lingkungan    kehidupan    sebagai    ciptaan-Nya,    dan menggunakan petunjuk Tuhan itu dalam berinteraksi dengan lingkungan kehidupannya. Berdasarkan makna ini maka kemampuan membaca adalah prasyarat yang sangat penting dalam kegiatan belajar untuk memperoleh  ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dengan demikian, kegiatan belajar memiliki motivasi  ibadah  yaitu untuk melakukan kewajiban yang telah ditentukan oleh Tuhan.
Kewajiban  umat  untuk  belajar  ini  dipertegas  oleh  Rasulullah  SAW  dalam hadistnya:    “Menuntut  ilmu  adalah  wajib  bagi  setiap  Muslim  pria  dan  wanita . “Tuntutlah ilmu sejak dalam buaian sampai masuk ke liang kubur . Secara singkat dapat dipahami bahwa belajar adalah kewajiban  yang harus dilakukan oleh setiap umat Islam selama hidupnya.
Menurut  agama,  belajar  adalah  kunci  utama  untuk  mencapai  kemajuan  dan kebahagiaan. Belajar, dalam pengertian ini adalah proses pencarian dan penguasaan ilmu untuk diterapkan dalam kehidupan.
Motivasi  agama  bagi  manusia,  untuk  mengembangkan  kemampuan  berpikir dalam  mengolah potensi alamini telah ditegaskan oleh Allah SWT: “Dan Dia (Allah) menundukkan  untukmu  segala  sesuatu  yang  ada  di  langit  dan  di  bumi  semuanya, (sebagai suatu rahmat) dari pada-Nya.  Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berpikir  (Q.S. Al- Jatsiyah, 14). Dan berbagai perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir  (Q.S. Al-Hasyr, 21)
Dalam mengembangkan kemampuan manusia di masa dating agama memberi motivasi untuk  mengantarkan mereka guna memasuki ruang dan waktu yang berbeda dengan yang dialami saat ini.  Untuk mengantarkan ke dalam kehidupan masa depan itu, peranan    pendidikan    ialah    untuk    membelajarkan    manusia    terhadap    kemungkinan- kemungkinan yang akan dihadapinya di masa yang akan datang. Rasulullah SAW telah memberi  petunjuk:  “Belajarkanlah  anak-anakmu  karena  mereka    adalah  makhluk, ciptaan Tuhan, yang akan memasuki jaman yang berbeda dengan keadaan jamanmu sekarang . Petunjuk ini menegaskan bahwa fungsi pendidikan adalah untuk membantu manusia    dalam    mengembangkan    kemampuan    fungsional    yang    diperlukan    dalam kehidupan masa depan.
Berdasarkan  beberaba  Hadits  tersebut  pendidikan  hendaknya  dilandasi  oleh kaidah-kaidah agama sehingga terjadi motivasi belajar yang bertujuan untuk memperoleh pahala dari Tuhan Yang maha Pemurah dan Maha Penyayang dengan cara menunaikan kewajiban menuntut ilmu dan untuk  meningkatkan taraf hidup dan kehidupan di dunia dan mencapai kebahagiaan dalam kehidupan abadi di akhirat.

http://www.imadiklus.com/2011/06/asal-usul-pendidikan-luar-sekolah.html